Nutnath
“Bila nanti… Badai kan datang…”
Siapa yang ingat sepenggal lirik lagu tersebut? Akhir-akhir ini, lagu tersebut sedang banyak diputar di sosial media. Yak, lagu yang berjudul “Selalu Ada di Nadimu” adalah soundtrack resmi film animasi Jumbo!
Film animasi Jumbo resmi meraih 5 juta penonton (19/04/25). Jumlah yang diyakini masih akan terus bertambah seiring berjalannya waktu. Jumbo berhasil menjadi film animasi yang paling banyak ditonton se-Asia Tenggara. Dengan gabungan ilustrasi yang indah, alur cerita yang mudah dipahami, dan soundtrack yang menarik, tidak heran jika film ini banyak dinikmati oleh segala kalangan.
Tak sekadar menjadi tontonan untuk anak-anak, alur cerita film Jumbo juga dapat dimaknai oleh penonton dewasa. Mulai dari memaknai duka dan tantangan hidup, sampai kritik mengenai permasalahan Indonesia.
Kalian tak salah baca, film yang diperuntukkan bagi anak-anak ini diselipkan juga isu sosial. Warga kampung yang menjadi latar tempat film Jumbo sedang melawan penggusuran lahan untuk pembangunan jalan layang. Isu ini tentu saja dekat dengan masyarakat Indonesia dan sengketa lahan. Tidak hanya itu, terdapat juga cerita tentang pemerintah desa yang korup dalam melancarkan proyeknya. Hal ini menunjukkan bahwa kritik dan perlawanan terhadap sistem pemerintah yang buruk dapat dilakukan melalui media yang akrab dengan masyarakat, salah satunya film animasi.
‘Tapi film animasi kayak gitu pasti membutuhkan dana yang besar!’ Produksi animasi layar lebar tentu belum bisa dilakukan oleh kebanyakan orang. Bukan berarti keterlibatan kita sebagai seniman berhenti di situ. Selain mendukung karya anak bangsa, kita juga dapat menciptakan sendiri karya-karya begitu! Coba cek Instagram @userugm, bagian post USER Berkarya sudah banyak teman-teman seniman yang menggunakan ilustrasi untuk menyatakan keresahannya terhadap isu tertentu. Hal ini menjadi langkah awal yang bisa dilakukan oleh siapa saja!
Membangun kesadaran masyarakat merupakan awal dari kritik sosial yang baik. Industri kreatif tidak hanya menjadi bagian dari rekreasi, tetapi juga media menyampaikan pesan yang dapat diterima oleh seluruh lapisan masyarakat.
“Lelah tak akan tersia Usah kau takut pada keras dunia”
Selamat berkarya, teman-teman seniman!