Abstraksionisme: Tersiratnya Makna Goresan

“Gunungan” Karya Ahmad Sadali (1971) (Sumber: Buku Ragam Pemikiran Seni dan Desain)

     Seni abstrak merupakan salah satu dari jenis kesenian kontemporer yang telah dikenal sejak awal abad ke-20, seni yang menggunakan goresan dan kombinasi warna yang acak non-representasional yang menunjukkan kebebasan dalam menggoreskan kuas pada media seni. Aliran abstrak dianggap sebagai salah satu aliran seni yang berusaha lolos dari lekukan kaku dari berbagai prasyarat seni terhadap seluruh aspek pembangunnya.

     Perwujudan seni yang tidak berbentuk konkrit membentuk aliran seni yang satu ini menjadi tidak mudah dipahami dikarenakan tidak teraturnya wujud yang diperlihatkan, terlebih apabila hanya dilihat dengan sekilas mata saja. Namun pada usahanya menunjukkan makna, seni abstrak dapat dipahami lebih lanjut dengan cara memperhatikan besar atau kecilnya ukuran garis, warna yang dipilih, hingga pada wujud utuh hasil kombinasi keduanya saat karya seni tersebut telah sempurna.

     Di Indonesia, aliran seni abstrak berkembang di sekitar tahun 1970-an, Ahmad Sadali, ialah tokoh seni rupa yang mempelopori seni lukis abstrak di Indonesia dan juga pemuka agama Islam yang sering memberikan ceramah di masjid. Sadali menuangkan idenya tersebut dalam seri gunungan. Seperti yang pada sisipan gambar di atas, segitiga gunungan menguasai komposisi kanvas Sadali sejak tahun 1971 sampai akhir hayatnya.

     Karya abstrak Ahmad Sadali memiliki pola tertentu yang dapat kita pahami saat melihat ke dalam koleksinya, seperti bentuk segitiga, garis tengah, hingga barisan horizontal. Apabila kita telaah lebih lanjut setelah mengetahui ide dan latar belakang kehidupan maupun pemikiran Ahmad Sadali, dapat kita simpulkan makna dari karya beliau dalam seri lukisan “Gunungan” ialah perwujudan akan sikap, posisi, serta nilai hubungan antara manusia dengan Tuhannya, manusia dengan alam lingkungannya, baginya konsep utama lukisannya adalah segitiga hubungan Tuhan-Alam-Manusia.

     Dari pembahasan di atas, telah menjadi bukti betapa tersiratnya makna dari suatu karya seni abstrak. Karya yang dipahami melalui pemahaman latar belakang pelukis, pemilihan pola yang dilukis, hingga pemikiran dari konsep yang dibentuk oleh sang pelukis. Begitu kita sampai pada makna tersebut terasa terketuklah diri kita oleh indahnya sebuah makna yang dengan anggunnya dipersembahkan melalui sebuah karya.

Referensi:

Sungkar, A. (2021). Ragam Pemikiran dalam Bidang Seni dan Desain: Telaah Filosofis, Pengembangan Kajian dan Praksis. Partnership for Action on Community Education.

Penulis : Inezuella

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.

Scroll to Top