Gaya seseorang berkarya dapat berubah-ubah sesuai dengan kondisi emosional yang dirasakannya. Hal yang serupa terjadi pada seorang pelukis asal London, Louis Wain. Lukisan karyanya dari waktu ke waktu, seolah-olah juga menjadi salah satu saksi bisu terhadap fase-fase yang dihadapinya saat menderita skizofrenia.
Sebelum memulai karirnya di dunia seni lukis, Louis Wain adalah seorang guru seni dan ilustrator di London School of Art. Awal melejitnya karir Louis Wain dalam melukis dimulai dari Ia dan istrinya yang mulai memelihara kucing. Kucing tersebut dipelihara untuk menghibur istrinya yang menderita kanker payudara, namun butuh waktu yang singkat hingga kucing itu menjadi objek favorit untuk Ia lukis. Louis Wain pun mendapat kesuksesan luar biasa, salah satu karyanya menjadi poster untuk majalah: “A Kitten Christmas Party” yang menjadi puncak popularitasnya.
Setelah kematian istrinya pun, kucing tersebut masih menjadi objek lukis favorit Louis Wain. Namun mulai terjadi perubahan pada gaya melukisnya semenjak kematian kucingnya tersebut, ditambah lagi dengan kematian saudara perempuannya. Peristiwa tersebut cukup mempengaruhi keadaan emosional dan mental Louis Wain. Ia mulai merasakan paranoid berlebihan hingga akhirnya dirawat di rumah sakit institusi psikiatri dengan diagnosa skizofrenia. Selama berjuang melawan diagnosa tersebut, gaya melukis Louis Wain berubah lebih abstrak dan memberikan kesan merinding yang berbeda-beda di setiap fase skizofrenia yang dialaminya. Hingga akhirnya Louis Wain menjemput wafatnya pada tahun 1939.
Damiani, Stefano & Fusar-Poli, and Laura. 2018. The Cats of Louis Wain: A Thousand Ways to Draw One’s Mind. American Journal of Psychiatry. 175. 315-315.
Penulis: Ryela
Aku suka kucing 🙂