Berkunjung ke Pameran Seni Rupa di Tengah Kota Jogja

     Di tengah hiruk pikuk kota Yogyakarta, terdapat sebuah pameran seni rupa yang memikat mata. Pameran tahunan USER, Gamarupa, kembali diselenggarakan di tahun 2024 pada tanggal 1 hingga 7 September pukul 13.00 – 19.00 WIB di Griya Abhipraya Purbonegoro. Dengan mengusung tema Diseminasi Ilmu Pengetahuan Melalui Seni Rupa, Gamarupa tahun ini menampilkan interkoneksi antara sains dan seni yang selama ini dianggap sebagai dua hal yang saling bertolak belakang. Melalui pameran ini, para seniman menggunakan karya seninya sebagai media penyebarluasan gagasan ilmu pengetahuan. 

     Pameran bertajuk Serba Kitab Tengah Kota ini menghadirkan sebanyak lebih dari 30 karya, diantaranya termasuk seni lukis, digital, maupun instalasi dari seniman individu dan kelompok Unit Seni Rupa UGM. Salah satunya, karya digital yang berjudul Strand of Fusion oleh Kayla yang menceritakan adanya hubungan paralel antara ilmu pengetahuan, budaya Indonesia, dan untaian DNA. Seperti DNA, pengetahuan dan budaya membawa kehidupan kepada manusia dan telah diturunkan dari generasi ke generasi. 

 

Gambar 1. Strand of Fusion karya Kayla

     Karya menarik lainnya yaitu oleh Zidny Qonita Addini. Karyanya yang berjudul Symphony of Sorrow in the Silent Forest (Simfoni Kesedihan di Hutan Sunyi) menggambarkan pentingnya ilmu pengetahuan demi keberlangsungan kehidupan di bumi, bagaimana ketidakpedulian manusia dapat menyebabkan kehancuran bagi alam sekitar. Karya ini menampilkan perbuatan manusia yang merusak alam, berburu satwa secara liar dan tidak terkendali.

Gambar 2. Symphony of Sorrow in the Silent Forest (Simfoni Kesedihan di Hutan Sunyi) karya Zidny Qonita Addini

     Pameran ini terbuka untuk berbagai kalangan. Tidak hanya melihat pameran karya, di Gamarupa, pengunjung juga dapat berinteraksi dan bereksplorasi di beberapa spot karya interaktif. Seperti melalui karya instalasi oleh Aster yang berjudul Dapur Nyi Asih – Kapsul Harapan, karya ini memperkenankan pengunjung untuk meracik sendiri ramuan harapan mereka dengan menggabungkan komponen-komponen harapan yang terdiri atas asih, materi, hayat, ilmu, dan aksi, gabungan komponen tersebut kemudian disimpan ke dalam kapsul harapan. Selain itu, terdapat juga Kantong Harapan dimana pengunjung dapat menuliskan dan meletakkan harapan mereka.

Gambar 3. Dapur Nyi Asih – Kapsul Harapan karya Aster
Gambar 4. Kantong Harapan

     Selain pameran, gamarupa tahun ini juga mengadakan program-program pendukung lainnya. Di hari keempat, diadakan talkshow Artist Talk bersama kurator Gamarupa, If El Lang Rajendra, yang juga membedah ide dan makna di balik karya Dapur Nyi Asih oleh Aster dan Strand of Fusion oleh Kayla. Di hari keenam, diselenggarakan workshop Impasto dalam Totebag. Serta di hari terakhir, Gamarupa mengadakan gambar bersama (GAMBAS) yang kemudian dilanjut dengan penutupan Gamarupa 2024 disertai penampilan oleh Formasi Band. 

     Sebagai event tahunan, Gamarupa menjadi sarana untuk para seniman USER menyalurkan kreativitas melalui karya-karyanya. Bagaimana suatu tema dapat ditafsirkan ke dalam berbagai cara dan makna. Banyaknya respon positif dan antusiasme yang diterima dari pengunjung menjadi bentuk apresiasi bagi para seniman yang telah berpartisipasi dalam Gamarupa tahun ini.

Penulis: Ninanifah

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.

Scroll to Top