Tanpa Manusia: Andy Warhol Menjadi Mesin

“I’d like to be a machine, wouldn’t you?”

Mainan Robot karya Andy Warhol (Sumber: artnet)

            Kata-kata tersebut diungkapkan oleh artis asal Amerika, Andy Warhol. Ia adalah pionir pada masanya, terkenal dengan karyanya yang melukis dengan cara di luar konvensi dan subjek-subjek menantang. Sebelumnya seorang ilustrator iklan, Ia terkagum dengan hubungan antara budaya konsumen dan masyarakat, terutama dalam ranah media massa. Ia berusaha menangkap rasa ini melalui lukisan-lukisannya yang berwarna-warni dan repetitif, seperti karya Warhol klasik kultus Marilyn Diptych dan Campbell’s Soup Cans. Tak hanya itu, ia juga berani menjelajahi subyeknya dalam media seni lainnya, seperti dalam film eksperimentalnya yang berjudul “Sleep”. Karya Warhol yang unik menjadikan namanya masyhur di dunia.

            Namun, terkenal bukan berarti kita bebas dari tanggung jawab hidup kita. Sama seperti orang-orang biasa yang lain, seorang artis harus mencari cara untuk menghasilkan nafkah untuk mendukung kehidupannya. Hal ini tidaklah mudah, apalagi di zaman modern ini yang menimbulkan artis baru setiap menitnya yang bersaing dengan kita. Saingan ini memaksa jasmani dan rohani kita untuk bekerja lebih keras lagi agar kita bisa bertahan hidup. Bertambah susah juga dengan dibutuhkannya kita untuk berada di berbagai tempat dalam satu waktu karena jadwal kerja dan kegiatan kita yang padat.

            Warhol pun merasakan ini dengan pekat dari pengalamannya dalam dunia periklanan. Namun saja, Warhol bukan seseorang yang mau dijebak oleh ketetapan-ketetapan dunia. Melihat banyak usaha yang diperlukan dalam manusia bekerja, ia berpikir, bagaimana jika kita membiarkan mesin untuk melakukan usahanya? Maka, lahirlah ide “Andy Warhol: A No-Man Show”.

 

Robot Andy Warhol (Sumber: cyberkineticzoo)

            Dalam program televisi ini, sebuah kamera statik menampilkan robot yang mempunyai tampak sama Warhol, bagaikan seorang presenter. Selama penayangan, robot ini akan berbincang dan menggosipkan tentang berbagai karya tulis sang seniman, tanpa adanya kehadiran Warhol sendiri. Program ini akan ditayangkan dalam kanal TV dengan pemikiran bahwa Warhol lah yang sedang berbicara.

       Program ini mengajak para penonton untuk menyaksikan Warhol dalam bentuk “telepresent”. (Otty, 2005) Konsep ini mengacu pada kehadiran dan penyebaran diri kita di luar dari keterbatasan waktu dan ruang. Dengan menjadi telepresent, kita dapat menampilkan diri kita kepada dunia tanpa intrusi terhadap apa yang kita lakukan pada waktu penonton melihat kehadiran kita. Konsep telepresent terikat dengan teknologi telekomunikasi yang telah memungkinkan kita untuk menyebarluaskan diri kita dengan cepat dan mudah. Namun, Warhol mengembangkan konsep ini lagi dengan membuat dirinya tidak hadir saat penangkapan layar, dan menggantikannya dengan representasi figur Warhol. Tak hanya itu, penonton juga berada dalam keadaan telepresent, sebagai hadirin yang tidak hadir di studio Warhol. Maka, seluruh proses ini menghilangkan adanya manusia.

            Sayangnya untuk karya ini, Warhol meninggal di tengah proses pembuatan robotnya yang dibantu oleh insinyur robotika Alvaro Villa Garvis, sehingga robot Warhol belum sempat direkam dan ditayangkan olehnya. (Gopnik, 2020) Namun, Warhol masih mampu membuat karya dalam dunia televisi sebelum kematiannya, yang memungkinkan dirinya untuk menyebarluaskan dirinya tanpa batasan ruang. Melalui berbagai proyek televisi serta program MTV-nya sendiri, ia mampu mencapai kemauannya itu.

 

Robot Warhol dan Kepala Latexnya (Sumber: cyberkineticzoo)

            Absennya manusia dalam media masih berlaku sampai sekarang. Baik itu sosial media, film, musik dan media lainnya, kehadiran manusia diganti dengan kehadiran secara digital. Bahkan untuk hal-hal yang secara konvensional harus dihadiri secara langsung mulai mengalami digitalisasi, seperti pendidikan formal daring, konser digital, ibadah online.

            Hal tersebut memudahkan berbagai proses menjadi lebih efisien dalam waktu dan sumber daya, serta membuat jangkauan komunikasi kita jauh lebih luas dari pada sebelumnya. Ini akan mempermudah jaringan komunikasi dan pembagian informasi dengan sesama serta meningkatkan efisiensi dalam hal bisnis (Siddiqui & Singh, 2016) Namun, hilangnya manusia dalam kegiatan sehari-hari kita melalui dunia digital berdampak buruk juga. Digantikannya perbincangan langsung bersama manusia dengan komunikasi yang berjarak jauh ataupun dengan orang yang tidak kita kenal maupun pedulikan dapat berpengaruh buruk dalam kehidupan sosial kita, sehingga kita dapat merasa terisolasi. (Primack, dkk. 2017)

            Penggantian manusia dengan mesin juga menjadi diskusi yang berkontroversi di dunia kesenian dengan adanya pengembangan AI. Awalnya mainan kecil yang mengisi waktu dan membantu mengembangkan kreativitas kita sekarang menjadi penghasil karya tanpa emosi yang memperburuk sumber daya seni digital menurut sebagian besar orang. Bahkan, teknologi ini dikatakan dapat mengancam pekerjaan dari artis-artis yang bergantung pada karyanya untuk mencari nafkah, terpaksa untuk bersaing dengan mesin yang dapat membuat karya lebih cepat dan lebih banyak. (Jiang, dkk. 2023)

            Karya Andy Warhol mendorong kita untuk bertanya apa sebenarnya yang terjadi jika kita menggantikan manusia dengan mesin. A No-Man Show memberi kita jendela ke dalam dunia yang serba telepresent. Karya ini mengingatkan kita bahwa perkembangan teknologi akan terus mendatangi paradigma baru bagi kita semua, samanya untuk kita yang berusaha menjalankan hidupnya dengan berkarya. Membuat karya pada era teknologi yang berkembang pesat memberi kita berbagai bantuan dan tantangan yang harus kita hadapi sebagai seniman dengan siaga. Mungkin saja Warhol tidak berharap mesin yang ia andalkan akan mengubah dirinya dalam wujudnya sekarang, namun apa yang kita bisa ambil dari karya Warhol tetaplah berlaku sampai kini.

 

Referensi:

Gopnik, B. (2020). Warhol: A Life as Art. Penguin UK.

Jiang, H. H., Brown, L., Cheng, J., Khan, M., Gupta, A., Workman, D., … & Gebru, T. (2023, August). AI Art and its Impact on Artists. In Proceedings of the 2023 AAAI/ACM Conference on AI, Ethics, and Society (pp. 363-374).

Otty, L. (2005). The No Man Show: Technology and the extension of presence in the work of Andy Warhol. ESharp, 5.

Primack, B. A., Shensa, A., Sidani, J. E., Whaite, E. O., yi Lin, L., Rosen, D., … & Miller, E. (2017). Social media use and perceived social isolation among young adults in the US. American journal of preventive medicine, 53(1), 1-8.

Siddiqui, S., & Singh, T. (2016). Social media its impact with positive and negative aspects. International journal of computer applications technology and research, 5(2), 71-75.

artnet.com

cyberkineticzoo.com

 

Penulis             : Arnoldo Gueveron S.

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.

Scroll to Top