Art : Form of Therapy

Bagi kita semua yang mencintai seni, pastinya ada alasan khusus mengapa kita tertarik terhadap bidang ini. Pastinya, sesuatu yang membuat kita lebih tertarik dengan seni adalah sesuatu hal yang positif. Kesenian, dengan segala keluasan yang dimiliki, telah memiliki peran besar bagi kehidupan manusia. Meski tak semua individu memandang kesenian dengan arti yang sama, kesenian dapat dikatakan sebagai sesuatu hal yang sangat hebat. Maksud dari “hebat” adalah  bagaimana bidang ini dapat berpengaruh tidak hanya dalam satu unsur, melainkan berbagai hal yang membentang dalam kehidupan. Seperti hiburan, arsitektur, kebudayaan, profesi, dan hebatnya lagi, dapat menjadi obat. 

 

Yas, benar, obat! Seni dikenal sebagai salah satu cara untuk mengekspresikan suatu emosi yang dirasakan oleh sang pencipta karya. Dengan  menuangkan emosi ke dalam suatu bentuk karya, dapat membantu pencipta karya untuk lebih kuat dalam menghadapi badai emosi yang membendung, menumbuhkan kesadaran diri, mencintai diri sendiri dan menghilangkan berbagai emosi negatif seperti stres. 

 

“The purpose of art is washing the dust of daily life off our souls.”

– Pablo Picasso

 

Selain baik untuk kesehatan mental, karya yang menjadi hasil dari tuangan emosi oleh seorang pencipta akan memiliki makna yang lebih mendalam, dimana suatu karya seni dapat terbentuk dari cerita sosok individu. Tak jarang ada karya seni yang memiliki cerita dibaliknya, bahkan ada beberapa karya ikonik dalam sejarah yang memiliki cerita mendalam dibaliknya. 

 

Sebagai contoh, Vincent van Gogh, salah satu pelukis yang paling berpengaruh dalam sejarah. Semasa hidupnya, Van Gogh mengalami gangguan mental seperti anxiety dan depresi. Salah satu tulisan beliau yang paling diingat adalah, “Aku menaruh hati dan jiwaku kepada karyaku hingga kehilangan akalku dalam prosesnya”. Meski umurnya yang cukup pendek, karya-karya yang dihasilkan oleh Van Gogh berhasil mendunia dan beberapa dari mereka bahkan menjadi lukisan yang legendaris dalam dunia seni. Karya-karya ini mungkin tidak akan meninggalkan kesan yang mendalam apabila Van Gogh tidak mengalihkan emosi yang dimiliki menjadi suatu karya seni. Melihat dari banyaknya jumlah pelukis ini yang terus menciptakan karya indah menjadi tanda bahwa melukis merupakan sesuatu yang membuat dirinya merasa lebih aman walau diselimuti oleh gangguan mental.

“Irises” by Vincent van Gogh (1889)

Untuk kamu yang merasa bahwa hari-hari semakin abu-abu, cobalah untuk mengalihkan emosi negatif menjadi suatu karya seni. Nikmatilah setiap prosesnya, luangkanlah waktu sebentar untuk merawat hati. Karena tidak ada suatu emosi yang lebih luar biasa dari kebahagiaan <3.

 

Penulis: Daneyy

Scroll to Top