UKM Unit Seni Rupa (USER) yang aktif bergerak dalam bidang seni rupa pada tanggal 27 Agustus 2022 hingga 2 September 2022 kembali mengadakan pameran seni rupa secara luring setelah pandemi. Pada tahun 2021 pameran diadakan secara daring karena keadaan pandemi, kini setelah keadaan pandemi membaik UKM USER berkesempatan kembali mengadakan pameran secara luring. Pameran Gamarupa (Gadjah Mada Merupa) yang diadakan oleh UKM USER mengangkat tema delineation yang dimaksudkan untuk menunjukkan kemampuan seniman dalam melihat dirinya sendiri, melihat lingkungannya, menafsirkan apa yang dirasakan. Kurator Pameran Gamarupa 2022, BS Wirawan mengharapkan melalui pameran ini pengunjung pameran dapat turut merefleksikan mengenai diri dan lingkungannya sebagai manusia.
Pameran Gamarupa 2022 yang diadakan di Kopi Lembah UGM memamerkan 36 karya yang memuat sejumlah tiga karya seniman besar, 32 karya seniman dari anggota UKM USER serta satu karya bersama. Jenis karya seni yang dipamerkan di Pameran Gamarupa sangat beragam mulai dari dua dimensi hingga tiga dimensi. Pameran Gamarupa tidak membatasi media yang digunakan oleh karya para seniman, ada karya digital, kanvas, hingga kertas watercolor. Sebelum karya-karya para seniman terpajang pada galeri Pameran Gamarupa, terdapat beberapa proses bimbingan oleh kurator selama kurang lebih tiga minggu dengan dua sampai tiga kali pertemuan. Dalam proses bimbingan, kurator pameran BS Wirawan atau yang biasa disebut Mas BS memberikan masukan terhadap seniman agar karya yang diciptakan dapat sesuai dengan tema pameran.
Tidak hanya memamerkan karya seni, Pameran Gamarupa 2022 memiliki beberapa rangkaian acara mulai dari opening, bedah karya, workshop painting on tote bag, painting on canvas, dan closing. Pameran Gamarupa 2022 dimulai dengan acara opening yang diisi oleh beberapa sambutan, performances tari, dan performances musik. Kemudian terdapat acara bedah karya bertujuan untuk membedah karya terbaik yang terpilih dari 36 karya seniman. Pada Pameran Gamarupa 2022 ini karya dari seniman Aulia Hafidzah yang berjudul The Anachronist berhasil terpilih menjadi karya terbaik. Karya tersebut diulik pada acara bedah karya oleh kurator, moderator, dan dijawab oleh sang seniman, Aulia Hafidzah. Sedikit cerita singkat dari karyanya, Aulia menuangkan kisahnya beradaptasi dengan dunia yang ia rasa begitu cepat. Adapun acara workshop painting on tote bag yang diikuti sekitar 20 orang peserta. Melalui workshop ini peserta dengan sangat antusias mengikuti tata cara melukis tote bag dengan baik dan langsung mempraktikkannya. Panitia pameran juga menyediakan side-event berupa painting on canvas yang dapat diikuti oleh pengunjung pameran setelah melihat-lihat galeri. Setelah mengadakan pameran selama satu minggu, pameran ditutup dengan acara closing yang kembali diisi oleh sambutan serta kesan pesan oleh panitia dan beberapa performances musik.
Penulis: Widya Pandhega Kirana